Summary: |
Saat ini makna pernikahan mengalami perubahan dengan berbagai fenomena yang keluar dari aturan
negara, agama, adat istiadat dan norma masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan model
interaksi dan komunikasi kelompok yang menghasilkan perubahan makna pernikahan antar generasi
di kalangan kelas menengah di DKI Jakarta. Teori interaksionisme simbolik dan teori komunikasi
kelompok serta fenomenologi sosial Alfred Schutz menjadi rujukan penelitian ini. Metode penelitian
kualitatif digunakan untuk menganalisis data dilengkapi dengan depth interview dan FGD sebagai
teknik pengumpul data. Hasil penelitian berupa model interaksi mengenai pandangan terhadap makna
pernikahan sangat dipengaruhi oleh cara seseorang dibesarkan, berinteraksi dan berkomunikasi di
dalam kelompoknya. Makna dari simbol-simbol pernikahan yang dipertukarkan dalam interkasi suatu
kelompok telah mengalami perubahan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Pernikahan dimaknai
sebagai kodrat, penyatuan antara laki-laki dan perempuan sebagai satu cara untuk melestarikan umat
manusia, menghalalkan hubungan seksual dan menjalankan perintah agama. Hasil penelitian juga
menemukan adanya fenomena yang bertentangan antara makna pernikahan dengan kesakralan hukum
pernikahan, baik secara aturan negara, adat serta norma masyarakat, seperti fenomena pernikahan sejenis
(gay/lesbian), perilaku tukar menukar pasangan, kumpul kebo dan seks bebas.
|