Summary: |
Proses penanganan pasca panen cabai merah keriting selama transportasi dan penyimpanan sementara merupakan permasalahan yang kritis karena susut yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh jenis kemasan dan penyimpanan suhu rendah terhadap kualitas cabai merah keriting segar serta menentukan kombinasi jenis kemasan dan suhu penyimpanan yang optimum. Setelah dipanen dan dilakukan sortasi, cabai merah keriting dikemas dalam kemasan jala plastik, karung plastik dan plastik film polipropilen (PP) dengan berat sampel 3 kg per kemasan. Selanjutnya dilakukan pengiriman dari rumah kemasan ke Laboratorium dengan lama pengangkutan 5 jam pada kondisi suhu udara lingkungan. Proses penyimpanan di Laboratorium dilakukan pada suhu 10OC, 15OC dan suhu ruang.Selama penyimpanan, dilakukan pengamatan secara visual dan pengukuran respirasi, susut bobot, kekerasan dan warna. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa jenis kemasan dan suhu penyimpanan berpengaruh nyata terhadap laju respirasi, susut bobot dan kekerasan sedangkan tingkat kecerahan (L*) hanya dipengaruhi oleh jenis kemasan. Interaksi antara jenis kemasan dan suhu penyimpanan hanya berpengaruh nyata terhadap susut bobot. Nilai susut bobot paling tinggi (21.06%±0.4) dihasilkan dari penyimpanan cabai keriting dengan kemasan jala plastik pada suhu ruang. Sedangkan susut paling rendah (0.12%±0.1) dihasilkan dari penyimpanan dalam plastik film PP pada suhu 10OC. Cabai keriting yang disimpan dengan menggunakan plastik film PP dan pada suhu penyimpanan 10OC dapat mempertahankan kualitas cabai sampai 29 hari.
|