Summary: |
Latar Belakang: Kualitas jasa layanan rumah sakit sangat ditentukan oleh kinerja
tenaga medis yang sangat menentukan berhasil tidaknya capaian kinerja rumah sakit.
Manajemen rumah sakit harus benar-benar memperhatikan masalah kepuasan kerja
dan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja tenaga medis. Tujuan penelitian
ini mengetahui hubungan pendapatan, tunjangan, dan kondisi kerja terhadap Kepuasan
Dan Motivasi Tenaga Medis.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan rancangan
studi kasus yang dilakukan di RSUD dr. Soedirman Kebumen dengan obyek penelitian
seluruh tenaga medis. Kuesioner menggunakan Immpact Toolkit â€Health Worker
Incentives Survey (HWIS)†dari Universitas Abeerden.
Hasil dan Pembahasan: Sebaran insentif antar jenis tenaga medis cukup beragam
dengan range yang cukup lebar antara yang paling besar hingga paling rendah, hal ini
menyebabkan ketidakpuasan. 57 % responden berpendapat bahwa gedung baru
tempat bekerja saat ini bagus. 85% responden menyatakan tidak tertarik untuk
meninggalkan profesinya sekarang sebagai tenaga medis. 15 % responden menyatakan
ragu-ragu apakah akan meninggalkan profesi sekarang atau tidak. 100 % responden
tidak ada yang menyatakan akan pindah atau keluar dari RSUD dr. Soedirman.Terhadap
pekerjaan sekarang 62 % responden menyatakan puas dengan ketegori tinggi, 27 %
responden yang kurang puas karena menyatakan sedang dengan kondisi pekerjaan
yang ada. Sejumlah 11 % responden menyatakan kepuasan kerja dengan kategori
rendah. Latar belakang responden dengan kepuasan rendah adalah tenaga medis yang
berstatus Pegawai Tidak Tetap, dan juga tenaga medis yang berlatar belakang dokter
umum maupun dokter gigi.
Simpulan: Terdapat disparitas yang cukup besar antara tenaga medis PNS dan PTT,
dan antar jenis tenaga medis dalam hal besaran pendapatan dan jasa pelayanan yang
diterima, hal menyebabkan sebagian besar responden yang memiliki pendapatan
rendah memilih tingkat kepuasan kerja pada level sedang dan rendah, namun tidak
menimbulkan keinginan berpindah tempat pekerjaan. Sedangkan kondisi lingkungan
kerja sebagian besar responden menyatakan bagus, namun masih terdapat responden
yang mengeluhkan kondisi kerja yang jelek dan hal ini menyebabkan kepuasan kerja
mereka dalam kategori rendah.
|